Jenis Map Raport Sekolah Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan atau lebih dikenal dengan kemendikbud mewajibkan seluruh sekolah untuk bisa menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun ajran 2018/2019. Untuk itu map raport sekolah juga harus bisa menyesuaikan dengan kurikulum yang ada.
Dalam pernyataannya kemendikbud menjelaskan terdapat sekitar 78.000 sekolah yang sudha menggunakan Kurikulum 2013 sebagai standarnya. Dan pada tahun 2018 ini merupakan tahun terakhir pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Sehingga tahun 2019 semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013 atau K13. Dalam K13 sekolah bisa menentukan model Map Raport Sekolah disesuaikan dengan pemberlakuan K-13.
Pesan Map raport sekolah K13
Sebelum kewajiban K13 dilakukan, pemerintah melalui kemendikbud melakukan endampingan agar pemahaman mengenai Kurikulum 2013 dapat berjalan sesuai dengan arahan pemerintah. Selain itu perubahan kurikulum dilapangan juga harus bisa diantisipasi oleh pengelola pendidikan, sehingga bisa tepat sasaran. Map Raport Sekolah yang digunakan juga bisa mengikuti dengan tempat yang ada.
Setelah mendapatkan pelatihan dari kemendikbud, para pendamping diharapkan dapat mengamati dengan seksama terkait kejadian yang ada di dalam kelas. Karena tujuan dari penerapan Kurikulum 2013 ialah perubahan pendidikan karakter yang terintegrasi di sekolah, baik intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kokurikuler.
Dalam pelaksanaan K13 pemerintah memiliki tujuan pada budaya literasi di dalam sekolah. Contonya adalah pengajar bisa memiliki target agar siswa siswinya bisa menuntaskan buku yang ada setiap tahunnya. Dalam K13, siswa tidak hanya diminta untuk menghafal bukunya saja namun diharapkan bisa berfikir lebih untuk mencerna dan mempraktikkanyya.